


Kegiatan Visiting Lecture ke International Islamic University Malaysia (IIUM) dilaksanakan dalam rangka memperkuat pembelajaran hadis pada Program Studi Magister Ilmu Hadis. Acara ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa, serta mendapat sambutan hangat dari civitas akademika IIUM. Fokus utama kegiatan ini adalah memperkaya wawasan tentang studi hadis di berbagai universitas di Indonesia dan Asia Tenggara, sehingga tercipta ruang dialog akademik lintas negara yang konstruktif dan berorientasi pada penguatan kualitas keilmuan hadis.
Dalam sesi kuliah tamu, para pemateri dari Program Studi Magister Ilmu Hadis menekankan pentingnya metodologi kontemporer dalam studi hadis, integrasi antara pendekatan klasik dan modern, serta relevansinya terhadap isu-isu aktual masyarakat Muslim. Pihak IIUM menanggapi dengan menampilkan pengalaman mereka dalam mengembangkan kurikulum hadis yang berbasis riset, dengan memadukan literatur klasik dengan teknologi digital untuk mendukung akses dan pemahaman yang lebih luas. Pertemuan ini membuka ruang kolaborasi dalam bidang penelitian, publikasi, dan pengembangan kurikulum berbasis internasional.
Sejalan dengan kegiatan ini, dilakukan pula penelitian mengenai peta perkembangan studi hadis di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan positif menuju penguatan tradisi akademik hadis, yang ditandai dengan semakin banyaknya program studi hadis di tingkat pascasarjana, meningkatnya publikasi ilmiah, serta kolaborasi antaruniversitas. Penelitian juga menemukan bahwa tantangan utama dalam studi hadis di kawasan ini adalah keterbatasan akses terhadap manuskrip klasik, variasi kurikulum antaruniversitas, dan perlunya integrasi antara pendekatan tekstual dengan konteks sosial kontemporer.
Selain itu, hasil kajian menunjukkan bahwa mahasiswa di Asia Tenggara semakin terbuka terhadap pendekatan interdisipliner dalam memahami hadis, seperti mengaitkan hadis dengan kajian sejarah, sosiologi, dan isu-isu keumatan modern. Hal ini menegaskan bahwa studi hadis tidak lagi dipandang sekadar sebagai disiplin normatif, tetapi juga sebagai instrumen penting untuk merespons dinamika masyarakat Muslim global. Dengan demikian, visiting lecture ini menjadi jembatan penting dalam memperluas perspektif dan memperkaya strategi pembelajaran hadis di ranah internasional.
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama antara Magister Ilmu Hadis dan IIUM untuk memperkuat kerja sama akademik melalui riset kolaboratif, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta penerbitan ilmiah bersama. Hasil kegiatan tidak hanya memberi dampak positif pada penguatan kurikulum Magister Ilmu Hadis di Indonesia, tetapi juga menempatkan studi hadis sebagai bagian integral dari wacana akademik regional Asia Tenggara yang progresif, moderat, dan relevan dengan tantangan zaman.
#MagisterIlmuHadis#IIUM