Tradisi Keilmuan Hadis di Anak Benua India: Syarah Hadis dalam Bahasa Urdu dan Persia

Berbicara tentang latar belakang tradisi keilmuan hadis di Asia Selatan, khususnya di wilayah India, Pakistan, dan Bangladesh, tidak bisa dilepaskan dari peran penting ulama dalam melahirkan berbagai karya syarah hadis berbahasa Urdu dan Persia. Bahasa-bahasa ini menjadi sarana utama dalam menghidupkan khazanah hadis di tengah masyarakat muslim yang luas, sekaligus membumikan pemahaman hadis sesuai konteks sosial, budaya, dan intelektual di kawasan tersebut. Melalui karya-karya tersebut, hadis tidak hanya dipahami sebagai teks keagamaan, tetapi juga menjadi pedoman hidup yang aplikatif dalam mengatur tradisi keilmuan dan peradaban Islam.

Dalam konteks inilah, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara bersama Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA) menghadirkan kuliah umum dengan narasumber Dr. Farid Adnir, Lc., M.Th., Sekretaris Program Sarjana Ilmu Hadis, serta Prof. Dr. Salahuddin Mohd. Shamsuddin dari Universitas Dharmawangsa Medan. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa Program Sarjana, Magister, dan Doktor Ilmu Hadis tentang tradisi syarah hadis di dunia Islam, khususnya di Asia Selatan. Dengan kolaborasi akademik lintas institusi ini, diharapkan lahir generasi ilmuwan hadis yang mampu mengkaji, mengkritisi, sekaligus mengembangkan khazanah hadis secara relevan dengan kebutuhan zaman.